Hari ke-12: Between What You Think and What People Think
Tsaah... liat tuh judul postingan saya kali ini, sok banget deh ya rasanya -_-. Bukannya, saya mau mencoba menggurui, kementus atau apa, ini semata- mata karena, saya emang ( sok ) bijak haha #plak. Seperti biasa saya cuma pengen berbagi ( atau curhat lebih tepatnya ), semoga ( untung- untungan ) ada yang bisa dipetik disini. Bismillah~
" You become of who you are not people think of who you are. "Pernah denger kalimat diatas nggak?. Kalo saya sih sering, sering mikirin lebih tepatnya. Kita ya kita, yang ada dipikiran kita, bukan pikiran orang. Emang sih, yang menilai diri kita itu orang lain. Tapi, kalo kita kebanyakan mikirin pendapat orang, kapan kita bisa jadi diri kita sendiri.
Kemaren, saya sempet nguping pembicaraan beberapa orang yang lagi ngerumpi. Sebenernya, bukan ngerumpi sih, abis ngomongnya kenceng bangeet, sampai saya yang berada dalam radius 1 meter saja masih bisa kedengeran. Mereka sedang ngomongin gebetan baru seseorang. " Apa? dia sama si itu sekarang? nggak mungkinlah, dia juga pilih- pilih lah. " teriak salah seorang dari mereka. " Kok bisa mau ya tuh anak. ", timpal lainnya.
Saya jadi mikir, pernah nggak sih kalian dapet pertanyaan kayak...
" Kenapa mau sama anak itu?. "
Kalo udah gini, saya cuma pengen jawab.
" Saya cuma lihat, apa yang nggak kalian lihat. Cukup. "
Seperti halnya buku yang nggak mau dinilai dari sampulnya aja. Please, don't judge someone just from their cover. Apa yang tampak diluar belum tentu sama persis sesuai apa yang ada didalam diri seseorang kan?. Memang, kesan pertama juga menentukan. Tapi, apa salahnya juga kita nggak menilai orang sembarangan dari ' cover ' nya aja?.
Cuek dan nggak terlalu menggubris pemikiran orang memang terkadang susah sih. But, we are not their prisoner, right?. Sekedar berpendapat atau ngasi saran memang baik, tapi juga bukan berarti mencemooh seenaknya kan?. Iseng- iseng saya nge search beberapa gambar qoutes, dan nemuin beberapa quotes yang menurut saya ( mungkin ) bisa direnungkan.
Dari quotes diatas saya bisa nyimpulin kalo, semakin kecil kita khawatir tentang pemikiran orang tentang kita, maka semakin kecil pula kerumitan hidup ini. Berhenti mikirin tanggapan miring orang lain tentang kita. Tapi, juga nggak boleh kebablasan juga, mentang- mentang cuek jadi nggak mikirin keadaan sekitar. Semuanya juga mesti nyesuain sikon juga. Gitu.
Karena apa? karena, hidup cuma sekali men! :)) nggak usah repot- repot mikirin pendapat miring orang lain tentang kita. Mikirin utang aja udah susah, masih mikirin ' nyinyiran ' orang lagi hih! :v. Mending bahagia dengan hidup kita aja dan biarin mereka susah karena kebanyakan mikirin kita haha #plak.
Nggak ada salahnya juga komentar negatif mereka juga jadi bahan instrospeksi diri juga. Biar kita juga minimal ngacalah, sebenernya kita dimata orang kayak gimana. Tapi, kalo kita udah ngerasa baik- baik aja dan ngelakuin yang bener juga kalo masih digunjingin ya, keep moving forward aja. Gitu.
Terakhir, daripada saya makin kementus mending saya sudahi saja tulisan ini oke?. Intinya, yang terpenting tetep jadi diri sendiri aja deh. Karena, hal yang bisa bikin kita bahagia ya, cuma bahagia jadi diri sendiri, bukan jadi orang lain atau tuntutan orang lain. Ambil positif nya dan buang negatifnya. Sekian ~*yawn
biasa ae di --" okewes makasih :))
BalasHapus