Hari ke-27: Senja dan Harap (2)
Kutelusuri kembali dermaga ini
mengingat kembali harapan yang dulu kulabuhkan
pada perahu- perahu tua itu
mengenang asa yang sempat kutitipkan
pada tiang-tiangnya yang lapuk dimakan waktu
kulihat tampak dari kejauhan perahu- perahu tua kembali
sayup- sayup kudengar kabar gembira terdengar
pada tiang- tiang perahu tua itu aku kembali bertanya
kemana harapanku kemarin berlabuh?
sudah sampaikah ke dermaga pantai seberang?
mereka memandangku nista
hai, anak muda
ijinkan kami bercerita,
tentang harapan yang kau gantungkan pada punggung kami senja kemarin
pesanmu telah sampai,
ia telah mendengar harapmu
menjelang fajar, saat kami sampai
Ia menerima pesanmu,
lalu menyampaikan sepucuk asa padamu
namun,
mengapa kemarin kau tak datang kembali
menuai harap dan menyampaikannya lagi pada kami?
Ia jenuh menanti,
kau meniti bait sepucuk harapmu
yang tak pasti
aku tetap tak bergeming
lalu perlahan
beranjak pergi
dan tak kembali lagi
ke dermaga ini
hingga
senja esok hari
0 komentar:
Posting Komentar